Tiket Murah, On line hubungi Kami Garas Kreasindo

Kamis, 26 Mei 2011

Taman Nasional Manusela

Taman Nasional Manusela merupakan perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi yang terdapat di taman nasional ini yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika pamah, hutan pegunungan, dan hutan sub-alpin.
Beberapa jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizophora acuminata), api-api (Avicennia sp.), kapur (Dryobalanops sp.), pulai (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus sp.), meranti (Shorea selanica), benuang (Octomeles sumatrana), matoa/kasai (Pometia pinnata), kayu putih (Melaleuca leucadendron), berbagai jenis anggrek, dan pakis endemik (Chintea binaya).
Sekitar 117 jenis burung terdapat di Taman Nasional Manusela, dimana 14 jenis diantaranya endemik seperti kesturi ternate (Lorius garrulus), nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis), raja udang (Halcyon lazuli dan H. sancta), burung madu Seram besar (Philemon subcorniculatus), dan nuri raja/nuri ambon (Alisterus amboinensis).

Burung kakatua seram merupakan salah satu satwa endemik Pulau Maluku, keberadaannya terancam punah di alam akibat perburuan liar, perusakan dan penyusutan habitatnya. Satwa lainnya di taman nasional ini adalah rusa (Cervus timorensis moluccensis), kuskus (Phalanger orientalis orientalis), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), babi hutan (Sus celebensis), luwak (Pardofelis marmorata), kadal panama (Tiliqua gigas gigas), duyung (Dugong dugon), penyu hijau (Chelonia mydas), dan berbagai jenis kupu-kupu.
Terdapat sungai-sungai yang mengalir deras, dengan konfigurasi topografi terjal, enam buah gunung/bukit dengan Gunung Binaya yang tertinggi (± 3.027 meter dpl).
Masyarakat desa Manusela, Ilena Maraina, Selumena, dan Kanike, merupakan enclave di dalam kawasan Taman Nasional Manusela. Masyarakat tersebut telah lama berada di desa-desa tersebut, dan percaya bahwa gunung-gunung yang berada di taman nasional dapat memberikan semangat dan perlindungan dalam kehidupan mereka. Kepercayaan mereka secara tidak langsung akan membantu menjaga dan melestarikan taman nasional.
 
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Tepi Merkele, Tepi Kabipoto, Wae Kawa.
Menjelajahi hutan, panjat tebing, pengamatan satwa/tumbuhan.
Pasahari. Pengamatan satwa rusa dan burung.
Wai Isal. Berkemah, menjelajahi hutan, pengamatan satwa/tumbuhan.
Pilana. Pengamatan kupu-kupu dan menjelajahi hutan.
Gunung Binaya. Pendakian, menjelajahi hutan dan air terjun.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Festival Masohi pada bulan November, perlombaan Kora-kora pada bulan April dan Darwin-Ambon International Yacht pada bulan Juli di Ambon.
Musim kunjungan terbaik: bulan Mei s/d Oktober setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Taman Nasional Manusela dapat dicapai melalui pantai Utara (Sawai dan Wahai) atau melalui pantai Selatan (Tehoru dan Moso). Route dari Moso sangat cocok bagi yang menyukai pendakian, karena kelerengannya sekitar 30%. Dari Ambon ke Masohi menggunakan ferry setiap hari sekitar delapan jam, dilanjutkan ke Saka menggunakan mobil sekitar dua jam, dan ke Wahai menggunakan speed boat sekitar dua jam. Atau, dari Ambon ke Wahai menggunakan kapal laut sekitar 24 jam (3 x seminggu). Dari Masohi ke Tehoru menggunakan kapal motor sekitar sembilan jam, dilanjutkan ke Moso dan Desa Saunu


Penentuan zona  disesuaikan dengan Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 sebagai penyempurnaan dari Surat Keputusan menteri Pertanian No.82 / Kpts /Um /II/1980 tentang “Pengelolaan Kawasan lindung / Konservasi”.
Zonafikasi Taman nasional manusela disesuaikan denga fungsinya sebagai kawasan lindung / konservasi, pengembang visi dan misinya sebagai sebuah kawasan penyangga kehidupan hayati berkelanjutan.
Wilayah Taman Nasional Manusela yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi mempunyai 4 zona utama yaitu :
  •   Zona Inti
Zona Inti adalah kawasan konservasi yang dilindungi secara maksimum dan harus bebas dari segala aktivitas manusia yang merusakkan, yang meliputi :
·         Sekitar g. Kobipoto hingga puncaknya
·         Puncak Gunung Mamahala
·         Puncak pegunungan Murkele Besar dan Murkele Kecil
·         Puncak pegunungan Nakabata
·         Puncak Gunung Mamahatan
·         Puncak Gunung Likutuhu
·         Puncak pegunungan Sapulewa
·         Puncak Pegunungan Loradule
  • Zona Rimba
Di dalam zona rimba dapat dilakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan secara terbatas, antara lain pembinaan habitat dan populasi satwa, wisata alam terbatas, penelitian dan pendidikan konservasi. Meskipun zona rimba diperbolehkan adanya aktivitas tetapinporsi terbesar tata ruang tetap untuk perlindungan, zona ini meliputi Wai Mual, Wai Teluarang, Wai Isal, dareha Piliana, Lembah Manusela, Wai Kawa, Wai Uta, dan Wai Rumah Sokat
  • Zona Penyangga
Merupakan kawasan terbatas penggunaannya dan terkendali. Zona ini meliputi seluruh kawasan pantai Tehoru hingga Laimu untuk  bagian selatan. Sedangkan untuk bagian utara sepanjang pantai labuah hingga besi, dan si sebelaj Timur Laut sampai di timur Wai Isal sejal dari muara hingga ke hulu.
  •   Zona Pemanfaatan
Zona ini dikembangan untuk pemanfaatan kegiatan pariwisaa dan rekreasi alam, penelitian dan pengembangan pendidikan, pemulihan jenis tumbuhan dan atau satwa asli serta kegiatan yang menunjang budidaya seperti pengsahaan penangkaran tumbuhan dan atau satwa. Wilayahnya meliputi sekitar Wai Uta, panta Saleman, Pantai Rumah Sokat, Pantai Tanjung Mual, Pantai Pasahari, dan dataran rendah Pasahari, sekitar Sasarata, Piliana dan Saunulu
  • Zona Pemanfaatan Tradisional
Zona ini memiliki potensi tumbuh-tumbuhan dan satwa yang dapat dimanfaatkan hanya secara tradisional oleh masyarakat sekitar yang menggantukan hidupnya pada hasil hutan non kayu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Zona ini meliputi sebelah utana TN Manuseka sekitar Pantai teluk Saleman dan tanjung Mual, sekitar Msihulan, dataran sekitar Rumah Sokat hingga kaki bukit, sekitar Wai Morimatu, Wai Mual, dan Wai Isal, sepanjang Wai Isal sampai kaku bukit Kobipoto dan Lembah manusela, sebelah selatan kaki pegununugan manusela sebelah selatan atau menmghadap laut Banda.





Tidak ada komentar:

GARAGE ADVENTURE GUIDE

GARAGE ADVENTURE GUIDE merupakan suatu koordinator kegiatan Adventure, training indooor/outdoor, dan penyedia perlengkapan outdoor dibawah manajemen GARASI KREASINDO

GAG begitu kami lebih akrap disapa, ingin menemani anda semua untuk melakukan aktivitas petualanag seperti pendakian, jelajah alam, observasi hutan atau sekedar jalan-jalan melepaskan kepedatan.

Kami juga menyediakan kebutuhan peralatan dan perlengkapan outdoor yang bisa anda lihat dan dapatkan di GARASI CAFE n Destro

GAG juga turut membantu anda dalam mengkoordinasikan kegiatan training indoor/outdoor untuk sekolah, komunitas, kantor atau bidang usaha yang lain.
Kami mempunyai tim berpengalaman dalam penyelenggaraan kegiatan didalam maupun diluar ruangan.

Silahkan menghubungi kami, kami siap membantu anda.